Sejauh yang aku ingat, Berlin itu kota yang “dingin”, gak tau kenapa, mungkin karena beberapa kali aku harus melewati beberapa bekas CONCENTRATION CAMP yang dipakai Nazi di masa lalu.
Kesan pertama saat memasuki kota itu adalah, dingin, kaku dan gloomy aura…
Around Berlin, you can still witness bangunan-bangunan yang setengah rusak dan hancur sisa-sisa perang dunia II, ku pikir mungkin pemerintah German memang menjadikan itu “war memorial” untuk mengenang kekejaman perang dunia II.
One of them is a church called Kaiser Wilhem Gednächtniskirche (hehe, masih inget yaaa….ada catetannya sih di journal dulu…scara dulu mah belum mengenal blog, jadi kalo mo bikin journal masih tradisional, pake note book or diary…ttsssaahhhh)

Siapa sih yang gak familiar dengan kata tembok Berlin atau Berlin wall? Duluuuuu banget waktu masih sekolah, ketika pelajaran sejarah, dalam bayanganku tembok Berlin adalah tembok yang setinggi alaihim yang spooky dan menyeramkan
Tapi sekarang tembok itu terlihat lebih cantik, some of the wall has been painted with various messages, providing reflection on the past, the future and what the Wall is represents, tapi dah banyak juga yang rusak sih, karena banyak yang nyongkelin buat dijadikan suvenir....ada2 aja yaah!
Check Point Charlie namanya, sebuah pos perbatasan dimana tank pasukan Amerika dan Soviet bertemu kala itu.

Ada lagi rumah tempat meetingnya Hitler dan Stalin (kalo gak salah), letaknya di tepi sebuah danau….lupa euy namanya, aniwe…masuk ke rumah ini (sekarang dijadikin museum), spooky banget…merinding gitu loh
Tak kalah menarik untuk dilihat juga pastinya adalah Brandenburg Gate, ahhh...gak banyak cerita soal gate itu (so Berlin gitu loh!!), cuma 2 kata saja….been there!
Eh, enough about the war memorial, banyak hal lagi yang unik dari kota ini, salah satu yang paling aku suka adalah traffic light. Bukan hanya berupa tanda la

Berlin menyimpan banyak bukti sejarah seputar perang, Nazi, atau hollocust, dan knowing that membuat hati ini bersyukur aja karena aku belum ada di era perang, dimana orang saling bunuh, saling bantai...ihh, astagfirullah. Aku sih berharap gak lagi ada perang, apapun bentuknya…tapi can we control that? I guess not…
Jadi, yuks kita MAKE LOVE aja dan NOT WAR…