Shanghai
Kereta malam dari Beijing, tiba di Shanghai jam 12.59. Station kereta di Shanghai sama gedenya dengan station Beijing Zhan. Seperti sebelumnya, aku langsung cari tiket kereta yang ke Hongkong (Jiulong in Chinese), somehow di Shanghai gak sesulit waktu di Beijing, dan akupun langsung dapat tiket hard sleeper ke Hongkong dengan harga 412RMB (I'm at second level for my hard sleeper class, not bad, comfortable with pillow and quilt).
Di Shanghai lebih banyak orang bisa berbahasa Inggris, mungkin karena banyak banget expatriate yang kerja di tempat ini. Pusat kota Shanghai itu ada di the Bund, typical kota metropolitan pada umumnya...lots of shopping mall dan juga padat banget, and aku sempat ke Madame Tussaud Shanghai yang letaknya ada di seputaran the Bund.
Shanghai lebih mirip Jakarta, lebih banyak shopping mall dan juga bule berkeliaran. Daerah di French Concension serasa ada di jalanan Paris...sepi, tertib dan teratur, bis dan metro cukup murah dan nyaman.
Sedikit di luar kota Shanghai, naik metro line 9, aku maen ke old town called Qibao. Bener2 kota tua, bangunan tua trus ada canal kiri kanan, dan banyak toko suvenir khas China. Dan akses kemana-mana gampang, either bis or metro.
Hongkong – Macau
By the time the train from Shanghai reached Kowloon station in Hongkong, aku teriak kegirangan....yipeeeee, terjelajah juga China!!! Ternyata I survived China, merasa lebih lega karena China gitu lohhh….kalo di Hongkong mah, banyak orang Indo (TKI) dan biasa ajah, tapi surviving mainland China…that was amazing!!
Nyampe di Hongkong, langsung dong ngukur jalan, target jelajah siang itu adalah daerah Nathan Road, dan Hongkong kota (Avenue of the star, the harbour etc)
Hari berikutnya, dengan bis aku nyampe ke big Budha, dan balik lagi ke Hongkong untuk lanjut ke the Peak, and tentu sajah ke night market dan jade market….sedikit shopping dan cuci mata di mall-mall Hongkong…ternyata menurut aku sama aja ahh barang2nya sama yang ada di Jakarta…jadi heran, kalo orang-orang Indo kok bangga banget bisa shopping di Hongkong…padahal biasa aja tuh!
Hari terakhir sebelum ke KL malam harinya, aku ambil day trip ke Macau. Perjalanan naik ferry back and forth memakan waktu 2 jam pulang dan pergi. ferrynya cukup nyaman, mirip lah dengan ferry Tenggara 1 nya Nyumont.
Dari ferry ke pusat kota cukup murah dengan bis, hanya seharga 3.40 Patacca. Belanja di Macau cukup murah, dibandingkan di Hongkong. Seluruh kota bisa dijelajah dengan muter2 pake bis yang berkeliaran di setiap rute dengan mudahnya.
It was very refreshing and cheap trip to Macau!
Sore hari dari Macau, setelah ambil backpack yang dititipkan di hotel, aku langsung ke Hongkong International Airport yang segede alaihim….ini airport gede banget, dari tempat check in ke gatenya aja butuh waktu 40 menit melewati tangga, dan train…sumpah!! Gede banget…
Akhirnya flight Air Asia dari Hongkong (yang delay 1 jam di Hongkong), nyampe juga di Kuala Lumpur….sebetulnya aku malessss banget nginjek nih negara, tetapi berhubung harus menemui seseorang di KL dan harus touring bareng dia ke KL dan Singapore…. yaaa terpaksa mampir lagi ke sini.
Travel di KL dan Singapore gak menarik buat diceritakan, karena basically sama lah ama cerita perjalanan dulu...
So kesimpulan dari petualangan China ku:
- Berasa jadi selebritis! Karena di metro, di bis, di toko, di restoran....semua orang pada melirik dan ngeliat dari mata kaki ke ujung rambut, luar biasa deh feeling seperti selebrity.
- Banyak ketawanya! Terutama kalo pas nanya sesorang dan dia gak bisa ngomong Inggris dan hanya bisa garuk-garuk kepala....lucu banget, yet challenging buat bikin dia ngerti apa mau kita
- Susah cari makan!!! Tapi kok bukannya kurus, malah gembul...mungkin faktor minum susu made in China ngkalee
- Nyeseeelllll banget gak beli gelang jade! Hanya karena aku tinggal si credit card di safe deposit hostel!! how silly was that!! Duoduol...
- Bener-bener uji nyali......
- Thinking maybe I’ll go again to China someday, soalnya trip to China is MURAH!! If you go like a local, I mean using the metro/subway, the bus and eat local food (I managed to find a halal Chinese food in Beijing at Wangfujing street and in Shanghai, it is closed to Yishan metro station Shanghai, it served home made noodle), it will… sumpah, murah!!!
No comments:
Post a Comment